Kepala LPU Unas Hadiri Refleksi Akhir Tahun Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)

Kepala Lembaga Penerbitan Universitas Nasional (LPU Unas), Imam Mawardi Sumarsono, AKS., M.Sos., menghadiri kegiatan refleksi akhir tahun Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di Kampus BRIN, Kawasan Sains Sarwono Prawirohardjo, di Jakarta, pada Senin 16 Desember 2024. Kegiatan ini merupakan rangkaian dari kegiatan ‘’Refleksi Akhir Tahun, Pameran Infografis Hasil Riset, dan Monev Akhir Ilmu Pengetahuan Sosial dan Humaniora (IPSH) Tahun 2024”.”

Kegiatan yang diselenggarakan pada kesempatan ini adalah seminar Refleksi Akhir Tahun 2024 dengan tema “Transisi Kepemimpinan Jokowi ke Prabowo: Perubahan atau Keberlanjutan”. Seminar itu bertujuan untuk memberikan gambaran tentang arah kebijakan pemerintahan baru Presiden Prabowo Subianto, yang akan mengambil alih tampuk kepemimpinan Indonesia setelah dua periode kepemimpinan Presiden Joko Widodo.

Menurut Kepala Pusat Riset Politik BRIN, Athiqah Nur Alami, transisi pemerintahan adalah momen krusial dalam kehidupan politik suatu negara. Perubahan kepemimpinan tidak hanya memengaruhi konstelasi kekuatan politik, tetapi juga mempengaruhi arah kebijakan yang akan dilanjutkan maupun yang akan diperkenalkan oleh pemerintahan baru.

Seminar ini juga menjadi forum bagi para akademisi, peneliti, dan pemangku kepentingan untuk menganalisis perkembangan politik Indonesia pasca-transisi. Dalam seminar tersebut, peserta membahas potensi perubahan dan keberlanjutan agenda politik di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

“Publik memiliki ekspektasi tinggi terhadap kelanjutan proyek-proyek pembangunan dan kebijakan yang berdampak langsung pada kesejahteraan rakyat. Oleh karena itu, tema seminar ini sangat relevan untuk mengetahui sejauh mana kebijakan yang sudah ada akan diteruskan atau mungkin akan mengalami perubahan,” tambah Athiqah.

Seminar juga membahas tantangan yang dihadapi oleh Indonesia, khususnya dalam menjaga kualitas demokrasi yang semakin menurun serta tantangan global yang semakin kompleks. Salah satu isu utama yang akan dibahas adalah bagaimana strategi pemerintahan baru dapat menghadapi dinamika politik domestik dan tantangan ekonomi global yang terus berkembang.

Seminar ini menjadi sarana untuk dialog terbuka antara akademisi, peneliti, serta para aktor-aktor non-negara mengenai strategi dan langkah-langkah yang perlu diambil untuk menyelamatkan masa depan demokrasi Indonesia, terutama dalam menghadapi transisi kekuasaan. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang tantangan dan peluang yang ada, serta mempersiapkan Indonesia untuk menghadapi dinamika perubahan politik dan keberlanjutan pembangunan ekonomi.(*)